Selasa, 30 Oktober 2012

puisi serpihan hati


air mata, baby cinta yg terabaikan
saat rias sebelum cahaya, ku dalami kisah ku dengan air mata
ku renungin kisah kita dengan tangis sendu, hati ini terlalu sakit karna cintamu
serpihan demi serpihan luka yg kurasa, kepingan demi kepingan tetang kita ku ingat
semakin ku kenang, semakin hancur hati ini  . tapi mengapa? sampe sekarang aku masih bisa mencintaimu?
pilur-pilur luka meleleh, harapan cinta mengental.
mencoba membenaki tangis , dan menghapus air mata di pipi
mengapa? luka ini membuat ku semakin cinta?
kapan air mata ini menjadi air mata bening? dan tak keruh
kapankah derai tangisku berhenti ? menjadi setetes , dan terakhir
seharusnya aku tak perlu tangisi. harusnya aku kuat!!
harusnya tak perlu ku taruhkan air mata ini
hanya demi satu kenangan , dan masa yg telah pergi.
tapi mengapa? sampe sekarang aku tak bisa lupakannya?
mengapa terus jatuh, dan menumpah air mata yg perih karna hati ini,
hatiku kini menjadi perasa, air mata ini jatuh, jatuh karna cinta yg telah mengabaikan ku.
mataku yg menjadi saksi, bagaimana air mataku jatuh untuknya!
air mataku terus jatuh, terlalu banyak, dan berderai, terlalu lama menetes, dan terus menumpah
aku sendiri, bersama keluh kesah ku , yg tenggelam oleh suara tangisku, bersama serpihan hati yg akan ku bawa sampai aku matii.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar